Polusi udara memiliki dampak yang luas terhadap kesehatan manusia, tidak hanya pada sistem pernapasan atau jantung, tetapi juga pada berbagai aspek kesehatan lainnya. Salah satu dampak paling serius yang terkait dengan paparan polusi udara jangka panjang adalah peningkatan risiko penyakit peradangan kronis. Polusi udara yang terdiri dari berbagai polutan, seperti partikulat halus (PM2.5), ozon, nitrogen oksida (NOx), dan sulfur dioksida (SO2), dapat memicu proses peradangan dalam tubuh yang dapat menyebabkan atau memperburuk berbagai penyakit kronis. Penyakit ini meliputi gangguan pada sistem pencernaan, sistem saraf, hingga gangguan sendi dan otot.
Partikulat halus kniga-sluchaya.com atau PM2.5, yang merupakan salah satu jenis polutan udara yang paling berbahaya, dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan dan mencapai organ-organ tubuh yang lebih dalam. Ketika partikel-partikel ini masuk ke dalam tubuh, mereka dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru, yang pada gilirannya dapat menyebar ke seluruh tubuh. Peradangan yang disebabkan oleh polusi udara ini dapat memperburuk berbagai kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti asma, bronkitis kronis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Selain itu, paparan terhadap polusi udara juga diketahui meningkatkan peradangan pada pembuluh darah, yang dapat memperburuk kondisi seperti hipertensi dan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah kondisi di mana terjadi penumpukan plak pada dinding arteri yang dapat menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Polusi udara dapat mempercepat proses ini dengan meningkatkan peradangan di dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke.
Penelitian juga menunjukkan bahwa polusi udara dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit autoimun. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat, menyebabkan peradangan kronis. Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat memicu reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, meningkatkan risiko penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Polutan udara dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan zat-zat peradangan yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh yang sehat, terutama pada sendi dan kulit.
Penyakit inflamasi lain yang dapat diperburuk oleh polusi udara adalah diabetes tipe 2. Polusi udara yang menyebabkan peradangan kronis dapat meningkatkan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2. Peradangan yang terjadi pada sel-sel tubuh, terutama di hati dan jaringan otot, mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif, yang berkontribusi pada kenaikan kadar gula darah.
Meskipun polusi udara dapat memperburuk kondisi kesehatan yang ada, dampak peradangan kronis ini juga dapat dirasakan oleh individu yang tampaknya sehat. Bahkan tanpa adanya penyakit yang sudah terdiagnosis, paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat merusak sistem kekebalan tubuh, menyebabkan peradangan subklinis yang sulit dideteksi namun tetap berbahaya. Proses ini dapat memperlambat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit, mengurangi daya tahan tubuh secara keseluruhan.
Untuk mencegah dampak negatif polusi udara terhadap tubuh, penting untuk mengurangi paparan terhadap polutan berbahaya tersebut. Salah satu cara untuk melindungi tubuh dari peradangan yang disebabkan oleh polusi udara adalah dengan menghindari area dengan tingkat polusi tinggi, terutama pada hari-hari dengan kadar polusi yang sangat tinggi. Menggunakan masker pelindung yang dapat menyaring partikel polusi, seperti masker N95, saat berada di luar ruangan juga dapat membantu mengurangi paparan terhadap polutan. Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan udara di dalam rumah dengan menggunakan air purifier yang dapat menyaring polusi dalam ruangan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan yang sering terpapar polusi udara.
Secara keseluruhan, polusi udara tidak hanya memengaruhi sistem pernapasan tetapi juga dapat memicu atau memperburuk penyakit peradangan kronis yang dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi pencemaran udara dan melindungi tubuh dari paparan polusi menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.