Meskipun memiliki potensi besar, penerapan teknologi VR dan AR dalam pendidikan menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah biaya tinggi untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan. Headset VR, tablet AR, dan aplikasi pendukung sering kali mahal, sehingga sulit dijangkau oleh sekolah-sekolah dengan anggaran terbatas.
Keterbatasan infrastruktur digital juga menjadi masalah, terutama di daerah pedesaan atau negara berkembang. Koneksi internet yang lambat dan kurangnya perangkat pendukung dapat menghambat penggunaan teknologi ini secara optimal.
Selain itu, masih banyak guru yang kurang larnans.com terlatih atau tidak familiar dengan VR dan AR, sehingga sulit bagi mereka untuk mengintegrasikan teknologi ini ke dalam proses pembelajaran. Ada juga kekhawatiran tentang potensi gangguan pada fokus siswa, terutama jika teknologi ini digunakan secara berlebihan.
Untuk mengatasi tantangan ini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor teknologi, dan institusi pendidikan untuk menyediakan solusi yang lebih terjangkau, pelatihan bagi guru, dan pengembangan kebijakan yang mendukung integrasi teknologi VR dan AR di sekolah.